Mayoritas Lembaga
pendidikan islam sangat identik dengan kitab kuning atau yang lebih dikenal
dengan kitab gundul dan juga sering diistilahkan dengan kitab turats.
Disebutkan dengan kitab
kuning karena lembaran kertasnya berwarna kuning. Disebutkan dengan kitab
gundul karena ditulis dengan bahasa arab tanpa menggunakan baris. Sedangkan disebut dengan kitab turats karena ia merupakan warisan turun temurun dari para ulama
terdahulu.
Keunikan Kitab Kuning
Dikutip dari ditpdpontren.kemenag.co.id
Tradisi keilmuan pesantren berbasis kitab kuning memang
unik. Setidaknya ada tiga hal yang mendasari keunikannya:
Pertama, tradisi kitab kuning dapat menjamin adanya
pembelajaran yang berurutan, berjenjang dan tuntas.
Kedua, kitab kuning menjamin keilmuan Islam itu bersanad, yaitu memiliki
mata rantai yang jelas dan bersambung hingga Rasulullah SAW.
Ketiga, mempelajari kitab kuning sekaligus mengakomodasi berbagai macam pola pembelajaran yang terlembagakan.
Kitab Kuning di PP. Nurul Yaqin
Pondok Pesantren Nurul
Yaqin adalah salah satu lembaga pendidikan islam yang memprioritaskan kajian
kitab kuning dalam kurikulum pembelajarannya. Hal ini, sesuai dengan gagasan dari
pendiri pondok pesantren yang hanya fokus mengajarkan kitab kuning kepada para
santrinya, mulai dari awal perintisan hingga beliau wafat (allahummaghfirlah).
Gagasan beliau dalam mengajarkan kitab kuning, dapat dibuktikan dengan guru-guru senior sekarang yang tidak terlepas dari didikan beliau dan juga dapat dibuktikan dengan banyaknya alumni yang meneruskan gagasannya, bahkan tidak sedikit yang telah mendirikan pondok pesantren.
Kitab Kuning yang Diajarkan
Secara garis global,
terdapat tiga ilmu yang wajib dipelajari bagi setiap muslim, yaitu: Tauhid,
Fikih dan Tasawuf. Pondok Pesantren Nurul Yaqin tidak hanya mempelajari tiga
ilmu tersebut, tetapi juga diajarkan berbagai macam disiplin ilmu lainnya,
seperti: Nahwu, Sharaf, Mantik, Balaghah, Tajwid, Tafsir, Ilmu Tafsir, Hadis,
Musthalah Hadis, Kaidah Fikih DLL.
Adapun kitab-kitab yang
diajarkan di Pondok Pesantren Nurul Yaqin, di antaranya adalah sebagai berikut:
Tauhid
Aqidah al-Awam
Matan al-Sanusiyah
Kifayah al-Awam
Tijan al-Daruri
Syarh Ummu al-Barahin
Fikih
Matan Safinah al-Najah
Matan Ghayah wa
al-Taqrib
Fath al-Qarib (Bajuri)
Fath al-Muin (I’anah)
Kaidah Fikih
Al-Asybah wa al-Nazha`ir
Tasawuf
Washaya al-Aba` li
al-Abna`
Taisir al-Khalaq
Ta’lim al-Muta’allim
Risalah al-Mu’awanah
Minhaj al-Abidin
Tafsir dan Ilmu Tafsir
Tafsir al-Jalalain
Ilmu al-Tafsir
Hadis dan Mushthalah
Hadits al-Arba’in
Bulugh al-Maram
Riyadh al-Shalihin
Minhah al-Mughits
Nahwu
Matan al-Ajurumiyah
Mukhtashar al-Jiddan
Matan al-Imrithi
Mutammimah li
al-Ajurumiyah (Kawakib)
Qathr al-Nada
Sharaf
Matan al-Bina wa al-Asas
Al-Amtsilah
al-Tashrifiyah
Kailani
Al-Mathlub
Mantik
Matan al-Sullam
al-Munawraq
Idhah al-Mubham
Balaghah
Majmu’ Khams Rasa`il
Tuhfah al-Ikhwan (Shawi
Bayan)
Al-Kafi fi al-Balaghah
Jauhar Maknun
Hilyah al-Lubb al-Mashun